BACALAH : DUNIA MENANTIMU

Archive for July 2019

KIAT MENCARI DAN DISENANGI TEMAN
 
       John W. Santrock dalam buku psikogi perkembangan menyebutkan beberapa Strategi yang dianggap TEPAT untuk mencari dan disenangi teman, yaitu sebagai berikut :
1)          Menciptakan Interaksi
Mempelajari teman merupakan modal awal untuk membangun interaksi. Kita dapat menentukan orang-orang baik untuk dijadikan teman. Selanjutnya, interaksi dapat dibangun melalui perkenalan langsung yang diawali dengan memperkenalkan diri sendiri dan memulai pembicaraan, misalnya dengan menanyakan nama, alamat, minat dan aktivitas favorit, dan lain sebagainya.
2)           Bersikap menyenangkan, baik, dan penuh perhatian
Kesan pertama yang menyenangkan adalah hal yang penting di awal interaksi, yang meliputi penampilan yang menarik, sikap yang sopan, tenang dan gembira.
3)           Tingkah laku prososial
Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dianggap baik oleh kebanyakan orang, seperti jujur, dapat dipercaya, mau memberitahu hal yang sebenarnya, menjaga janji, murah hati, mau berbagi, menolong dan bekerja sama.
4)     Menghargai diri sendiri dan orang lain
Orang  yang memiliki sikap dan kepribadian yang positif dengan tetap menjadi diri sendiri, seperti mau menghargai orang lain, mendengarkan orang lain berbicara, terbuka kepada orang lain, sopan, ramah, lucu, menjaga reputasi priba ; di, bersih, dan berpakaian rapi, lebih disukai oleh orang lain.
5)     Menyediakan dukungan sosial
Aktivitas yang menunjukkan kepedulian, seperti member pertolongan, nasihat, pujian, motivasi atau melakukan kegiatan bersama seperti belajar, bermain, duduk berdekatan atau berada dalam kelompok yang sama, dapat menguatkan hubungan dengan teman sebaya.     

Cara memperoleh teman baru di sekolah
1.    Memperlihatkan keramahan : Pastikan senyum selalu terkembang di wajahmu, setiap waktu, terutama saat kamu berada diantara orang-orang yang ingin kamu jadikan teman. Tidak ada orang yang akan mendekatimu jika kamu terlihat mengenaskan dan mengerikan. Orang akan mau mendekati orang lain yang kelihatan ramah, senang dan terbuka. Bersikap baiklah ketika seseorang mengatakan sesuatu padamu, meskipun itu hanya meminjam pulpen.

2.    Bergabung di kegiatan ekstrakurikulerApa yang menarik bagimu? Apapun itu, carilah di sekolahmu apakah punya klub/organisasi yang sesuai. Tak peduli itu klub olahraga, koran sekolah, klub ilmiah, pecinta alam dan lain-lain, ada garansi bahwa kamu akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesukaan sama denganmu. Tentu saja ini membuat kamu memiliki bahan untuk berbicara dengan mereka. Selain itu kamu akan menghabiskan beberapa waktu dengan orang-orang ini, bisa saling mengenal satu sama lain.

3.    Berteman di kelas : Jika kamu dapat memilih dimana kamu duduk di kelas, duduklah dekat dengan orang yang ingin kamu ajak berteman. Jika tidak, kamu selalu dapat mencoba berteman dengan orang yang duduk di dekatmu. Sangat mudah berbicara dengan mereka selama kelas berlangsung. Dan juga kalian memiliki kelas yang sama, jadi ada banyak hal yang dapat diperbincangkan. Mulailah pertemanan dengan menanyakan apakah mereka mau belajar bersama atau sesuatu yang semacamnya.

4.    Mulailah dengan sesuatu yang sama : Cara yang paling baik untuk memulai percakapan dengan siapapun adalah dengan membawa sesuatu yang keduanya memiliki kesamaan. Apakah kalian berdua berada di kelas dengan guru pengajar yang menyebalkan? Ikat itu dengan mencoba membicarakannya. Suatu saat kamu melihat foto seorang artis yang kamu sukai ada di ponsel temanmu, katakanlah “aku menyukainya juga” dan bla bla bla, percakapan pun bisa terus berlanjut.

5.    Jangan segan memuji orang : Semua orang suka menerima pujian, meskipun reaksinya berbeda-beda. Itu membuat orang lain bahagia. Lain kali saat kamu bertemu dengan cowok atau cewek yang ingin kamu ajak berteman, mungkin kamu bisa mengatakan hal yang sederhana seperti, “Hei, aku suka tas/sepatu mu, bagus sekali!” dengan nada yang biasa saja, jangan terlalu overakting. Pujian yang sederhana dan tulus adalah sebuah jalan mudah untuk memulai obrolan atau membuat orang dapat menerima kamu.

6.    Memulai dari sosial media : Saat ada orang yang menarik dan kamu ingin berteman dengannya, kamu dapat memulai dari sosial media. Cobalah untuk memfollow twitter-nya atau menambahkan teman di facebook. Jangan lupa untuk memperkenalkan diri kepadanya. Katakan bahwa kamu dan dia sekolah atau kuliah di tempat yang sama. Dari percakapan di sosial media, bisa dilanjut dengan ketemu di dunia nyata. Inilah langkah yang benar.

7.    Yakni terbukalah kepada siapapun : Jangan menilai orang hanya dengan melihat penampilannya saja. Luangkan waktu untuk berbicara dengan siapapun dan mencoba memahami orang seperti apapun keadaannya. Sekarang tersenyumlah dan aplikasikan tips-tips diatas! Selamat mencari teman!


Cara Yang TIDAK TEPAT Dalam Mencari Teman
Ada beberapa perilaku yang jika kita lakukan dapat menjauhkan atau membuat teman enggan untuk dekat dengan kita, yaitu sebagai berikut :
1.  Perilaku Psikologis
Perilaku psikologis yang dapat merusak reputasi dan menyakiti perasaan teman kita diantaranya : Buruk sangka, Memanfaat orang lain untuk kepentingan diri semata, memaki, bertingkah laku kasar, membicarakan keburukan teman, menyebarkan berita bohong, mempermalukan teaman dan mengkritik teman dengan cara yang kasar.
2.Sikap diri yang Negatif
Pengaruh negatif dari lingkuangn mempengaruhi kepribadian dan perilaku yang terbentuk pada seseorang. Berbagai kebiasaan yang tidak baik, seperti berkata kotor dan kasar.
3.Perilaku antisocial
Perilaku antisocial adalah perilaku menentang hidup bermasyarakat (sosial) yang muncul dari dalam diri. Contohnya adalah tidak menghargai orang lain, tidak peduli (masa bodoh), kurang perhatian, menjauhkan diri dari pergaulan, tidak mau berbagi, tidak mau membantu, tertutup, dan tidak mau bekerjasama
4.Agresi fisik dan verbal
Agresi fisik dan verbal merupakan sifat-sifat kepribadian yang mengganggu orang lain. Agresi fisik adalah kekerasan yang bertujuan untuk menyakiti orang secara fisik atau mengakibatkan kerusakan fisik, seperti berkelahi, merusak, meludah, membolos dan melanggar peraturan sekolah. Agresi verbal bertujuan menyakiti orang lain melalui perkataan seperti berteriak, menghina, membuat lelucon atas orang lain, mengejek, berbohong, memfitnah, menceritakn rahasia dan menghasut.

Menolak Tekanan Negatif dari Teman Sebaya
Dalam sebuah penelitian yang dikutip oleh Pamela Espeland dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Remaja Gaul, dijelaskan bahwa masalah yang dihadapi remaja masa kini, yang sekaligus memberikan pengaruh terburuk pada remaja selain narkoba, adalah tekanan teman sebaya. Oleh karena itu, ia menjelaskan beberapa bagi remaja untuk menolah tekanan negative dari teman sebaya, diantaranya :
1.        Menyingkirlah
2.        Jauhi teman yang melakukan tekanan padamu
3.    Bersikaplah seakan-akan teman yang sedang menekanmu tidak serius dengan apa yang akan dilakukannya, agar tetap tenang dan berpikir rasional
4.        Tolak dengan kalem dan tegas
5.        Tolak dan beri alas an
6.        Tolak dan utarakan nilai atau keyakinan yang kamu pegang
7.        Tolak dan ingatkan temanmu tentang konsekuensi perbuatan tersebut
8.        Tolak dan ganti topik pembicaraan
9.        Tolak dan tawarkan alternatif positif
10.   Tolak dan Tanya temanmu
11.   Tolak sambil melempar humor
12.   Tolak dan lakukan tekanan pada temanmu
13.   Utarakan perasaanmu
14.   Menfaatkan orangtuamu sebagai alas an
15.   Tegaslah pada pendirianmu sendiri
16.   Lawan temanmu
17.   Panggil temanmu yang lain untuk membantumu
18.   Selalu siapkan alterntif jalan keluar atau “Rencana B”
19.   Tertawa saja
20.   Carilah teman yang tidak memaksamu melakukan hal-hal yang berbahaya
21.   Mintalah seorang penengah untuk membantum
22.   Laporkan pada orang dewasa
23.    Yakinlah pada nalurimu

24.    Putuskan hubungan dengan teman yang melakukan tekanan saat itu juga

VII : Materi Konseling 9

By : BiK
Wednesday, July 31, 2019
1
POTENSI DIRI


Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.  Potensi Fisik ( Phychomotoric )
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)
Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.
Mengenali Potensi Diri
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :
a.         Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
b.        Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
c.         Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
d.        Hilangkan negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.
e.         Jangan mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.
Menggali  Potensi Diri
Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
1.         Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.
2.         Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.

3.         Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.

VII : Materi Konseling 8

By : BiK
Tuesday, July 30, 2019
0

Data Konseli V.1

By : BiK
Monday, July 29, 2019
1
                                                                          DISIPLIN DIRI      

1. Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah  ketaatan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang berdisiplin berarti orang yang dengan kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku. Semua aturan dan tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan setiap orang dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh disiplin.
Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan disepakati oleh dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin melaksanakan ibadah dan disiplin belajar atau kerja.

2. Memahami Disiplin
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah :
1.    Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2.    Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
3.    Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
4.    Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.

3. Makna Disiplin Diri
Linda dan Richard Eyre dalam buku Mengajarkan Nilai-nilai Kepada Anak mengatakan bawah disiplin diri sendiri memiliki banyak makna, diantaranya :
a.       Sanggup menggerakkan dan mengatur diri serta waktu sendiri . Remaja yang disiplin adalah remaja yang dapat menggerakkan dan mengatur dirinya sendiri tanpa diminta atau disuruh. Hal ini berlaku dalam mengatur waktu yang digunakan. Oleh karena itu, kita perlu mengatur waktu dengan baik dan mengisi semua waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat.
b.      Sanggup Mengendalikan Emosi Sendiri. Emosi adalah keadaan serta reaksi psikologi dan fisiologi, seperti kegemberiaan, kesedihan, keharuan, kecintaan, kemarahan, dan keberanian yang bersifat subjektif (pribadi). Emosi dapat pula dikatakan sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
c.       Sanggup Mengendalikan Nafsu. Remaja yang dapat mengendalikan nafsu adalah remaja yang memiliki disiplin diri dan tahu batas. Disiplin diri dan tahu batas sama halnya dengan sekeping mata uang yang memiliki dua sisi. Satu sisi adalah disiplin, sedangkan sisi lainnya adalah tahu batas. Oleh karena itu, disiplin diri tidak terlepas dari pengetahuan mengenai batas-batas suatu prilaku. Ada lima hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan nafsu, seperti berikut :
1)     Mempelajari teladan
Kita dapat meneladani sikap orangtua yang disiplin dan tahu batas.
2)     Berhitung sampai sepuluh
Berhitunglah sampai sepuluh sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu ketika kita sedang marah.
3)     Buat dan Taatilah Jadwal
Jadwal harian dapat membantu kita mengingat dan mengatur waktu sejumlah aktivitas yang harus dilakukan.
4)     Lebih sering menggunakan istilah “Disiplin” dan “Tahu Batas” dari biasanya. Semakin sering kita menggunakan kata disiplin dan tahu batas, kita akan semakin memahami istilah tersebut.
5)     Buat “Kontrak”
Untuk menambah motivasi dalam disiplin, kita dapat membuat sasaran yang ingin kita capai. Selain itu, tetapkan juga ganjaran yang akan kita peroleh bila berhasil mencapai sasaran tersebut

        2.         Disiplin itu sulit
Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?
a.       Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.
b.      Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan.
c.       Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama

5.  Kiat untuk Disiplin Diri
Terbiasa dengan jadwal.
Biasakan diri anda dengan jadwal dan kegiatan, jika tidak punya kegiatan, buatlah kegitan atau agenda anda sejelas mungkin, dan berfikirlah jika kegitan itu penting, meskipun hanya sebuah kegiatan
a.    Bahagia.
Kekuatan bahagia juga berpengaruh terhadap kinerja diri anda untuk lebih aktif dan bersemangat.
b.    Agenda
Seperti diatas tadi, buatlah agenda harian anda. Bagi yang masih sekolah membuat agenda sangatlah penting. Untuk menghilangkan kemalasan yang mungkin setiap hari muncul untuk seorang pelajar.
c.    Rajin beribadah.
Ternyata rajin beribadah dapat membangkitkan semangat didalam diri kita. Dengan beribadah, ada waktu untuk anda beristirahat dan memikirkan apa yang akan anda lakukan selanjutnya.
d.   Sugesti.
Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari dalam diri anda menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang membuat anda lebih disiplin.
e.    Kerja tuntas

Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas. Lakukan hingga anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih baik.

VII : Materi Konseling 7

By : BiK 1
PEMAHAMAN DIRI (MENGENAL DIRI SENDIRI)


Johari Window ( Jendela Johari )
Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut diantaranya :
a.       Daerah publik,
b.      Daerah buta,
c.       Daerah tersembunyi, dan
d.      Daerah yang tidak disadari. 
Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat Jendela Johari :
·      Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
·      Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
·      Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
·      Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa diri kita.
Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :
·      Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
·      Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat, maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
·      Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan membuat kita semakin baik.
·      Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas saja…selama itu membawa dampak yang positif.

2. Aspek - Aspek yang harus Dipahami Individu

  1. Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ? Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya. Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.
  2. Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain
  3. Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.
  4. Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.
  5. Aspek Cita-cita. Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada yang menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.
  6. Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok, Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya. Misalnya : makan, minum, keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.
  7. Aspek Gaya Hidup, Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.

VII : Materi Konseling 6

By : BiK
Saturday, July 27, 2019
1

- Copyright © BiK : Penuh Kebahagiaan dan Kedamaian