Posted by : BiK
Thursday, July 25, 2019
CITA-CITA KARIRKU
Barangkali
sewaktu masih kecil kalian ditanya oleh bapak atau ibu, apa cita - citamu
bila sudah besar? Mungkin secara spontan jawaban polos kalian adalah : saya ingin menjadi dokter, guru, pengusaha
dan lain – lain. Kalau pertanyaan seperti itu diajukan sekarang, apakah jawaban
kalian ?
Sebagian
siswa seusia kalian lebih sering berpikir panjang dulu baru menjawab, itupun
dengan ragu dan malu, saya
bercita – cita sebagai .............
Bahkan ada diantara kalian yang tidak berani menyebutkan cita – cita.
Namun ada yang secara mantap dapat menjelaskan tentang cita – cita.
Mana yang lebih baik, tidak memiliki
cita – cita. Ragu dan malu dalam
mengungkap cita - cita. Atau mantap dan pasti memiliki
cita – cita ?
Cita - cita
bukanlah sekedar perwujudan harapan masa kecil, cita-cita adalah bagian dari perkembangan karier
manusia. Cita - cita bukanlah hanya khayalan
anak - anak tentang masa depan. Cita - cita sering disebut dengan impian. Impian
yang ingin dicapai dimasa datang. Semakin besar impian atau cita - cita, makin besar pula motivasi atau
semangat untuk meraih. Dengan kata lain cita - cita
harus memberi dampak yang besar, yakni berkobarnya semangat untuk berjuang melawan
kesulitan yang datang. Bila cita - cita tidak memberikan dampak emosional berupa
terpompanya semangat mencapai dan menggapai, maka cita-cita akan berubah menjadi sekedar khayalan belaka.
Kita wajib memiliki cita - cita. Bahkan Ustadz, guru, orang tua dan
tokoh masyarakat atau tokoh agama memberi nasihat pada kita agar
jangan pelit dengan cita - cita.
Bercita-citalah sebanyak - banyaknya. Jangan hanya
satu atau dua cita - cita. Ada
pesan gantungkan harapan kalian setinggi
langit, dan kejarlah. Jika kalian tidak menggapai matahari, kalian akan
tersangkut di pepohonan atau di atas gunung yang tinggi, atau bahkan mencapai
bintang.
Memiliki cita
- cita adalah wajib bagi
manusia, bagaimana seharusnya kita menentukan
cita-cita? Apakah masih sama seperti anak TK/SD yang ditanya oleh gurunya tentang cita - cita? Tentu saja harus
berbeda. Anak kecil sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah
besar, misalnya ingin menjadi dokter, petani, pilot pesawat, guru, tentara, dan
lain-lain. Mereka juga senang bermain peran, misalnya bermain
dokter-dokteran, penokohan figur
idola, guru,polisi,artis terkenal dan
lain-lain sesuai berbagai peran yang dilihat di lingkungannya. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau
perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari
TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam
kehidupan anak. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang
mereka sebut masih asal sebut saja.
Kalian kini telah memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang
keadaan kalian baik kelebihan maupun kekurangannya. Kalian telah melihat begitu
banyak pekerjaan di sekitar kita dengan berbagai syarat tertentu untuk meraih baik
mensyaratkan keadaan fisik tertentu, seperti tinggi badan, kondisi badan, dan
lain - lain.
Kenyataan sehari-hari, kita
menjumpai bahwa ada
persyaratan-persyaratan untuk memasuki dunia pekerjaaan tertentu.
Misalnya, syarat untuk menjadi
Tentara Nasional Indonesia, adalah tinggi badan 160 cm, tidak buta warna, ijazah minimal dari SMA/sederajat, dan lainnya. Ini berarti orang yang tidak memiliki
seluruh syarat itu tidak bisa mendaftar bekerja menjadi TNI. Orang yang
tingginya hanya 150 cm, tentu tidak tepat bercita - cita menjadi tentara. Orang yang cedal jangan bercita - cita menjadi guru atau penyiar.
Namun demikian, bukan berarti bahwa kita
membatasi cita - cita. Kita tidak membatasi cita - cita, tetapi memilih cita - cita yang sesuai dengan keadaan atau kondisi
kita. Baik kondisi fisik maupun mental. Kini kewajiban kalian adalah memahami kondisi
atau keadaan fisik dan mental diri untuk dijadikan pertimbangan dalam
menentukan cita- cita. Bagaimana kondisi fisik
kalian? Apakah kondisi fisik itu merupakan kondisi yang permanen? Ataukah
kondisi itu bisa berubah dimasa mendatang, baik dengan pengobatan maupun
dengan usaha lain? Kondisi mental juga
sangat berpengaruh dalam menentukan suatu pekerjaan masa depan, seperti
minat,bakat, perasaan, keingingan, keberanian berbicara, gagap dalam berbicara,
perasaan jijik terhadap sesuatu, dan lain - lain.
Kondisi
fisik atau mental yang kalian miliki sekarang adalah sesuatu yang patut kalian
syukuri. Itulah karunia Allah SWT yang wajib dikembangkan. Keadaan yang mungkin
dipandang sebagai kekurangan bisa jadi
merupakan sesuatu yang bisa dikembangkan menjadi kelebihan. Coba kalian lihat
di televisi, banyak sekali bintang sinetron, pelawak, yang menurut pandangan
umum begitu sempurna. Kita kemudian memiliki standar penilaian, orang yang
sempurna.
Coba kita
lihat lebih teliti lagi, diantara bintang bintang yang sering muncul di
televisi, ada yang sebenarnya secara
fisik tidak sempurna. Ada yang tubuhnya kecil, ada yang kulitnya hitam legam,
ada yang tubuhnya tambun, ada yang mukanya tongos
seperti Thukul Arwana. Dalam kehidupan sehari - hari juga banyak contoh, orang
yang menurut penilaian umum memiliki banyak kekurangan ternyata bisa sukses
pada kehidupannya.
Alangkah
baiknya bila kita tahu persis, memahami tentang diri kita baik fisik maupun
mental, baik kelebihan maupun kekurangannya. Kita menerima dengan lapang hati
keadaan atau kondisi itu, dan berusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk
bekal menggapai cita - cita atau. Bagaimanakah
cara menilai keadaan agar dapat
diperbaiki ? Dalam kehidupan ini tidak pernah
ada yang sempurna, setiap orang pasti banyak kelemahan- kelemahan tetapi jangan
pernah lupa dibalik kelemahan- kelemahan masih tersisa kebaikan- kebaikan. Mengembangkan kelemahan- kelemahan pada
seseorang untuk menjadi kelebihan- kelebihan bukan sesuatu yang mudah
dikerjakan, namun bisa dilakukan dengan ketekunan, kesabaran dan kerja keras.
Sebab tanpa ketekunan, kesabaran dan kerja keras mustahil kelemahan akan
menjadi keunggulan atau potensi diri.
Cara menggapai cita-cita
sebagai berikut :
1. Jaga dan tumbuhkan cita-cita Anda
dengan cara tidak merasa puas setelah Anda mendapatkan sedikit kenikmatan,
namun tetap menjaga dan mengembangkan apa yang telah Anda dapatkan
2. Kembangkan kepribadian Anda untuk
menjadi yang lebih baik lagi, orang yang sukses adalah orang yang mau dan
berusaha untuk menjaga kepribadian yang baik, dan mau untuk mengembangkannya
sampai dirinya benar-benar telah mampu untuk mewujudkan cita-citanya
3. Berfikir maju. Banyak orang yang
merasa bahwa dirinya adalah yang terbaik diantara yang lain, perspektif semacam
itu harus dihilangkan. Kuatkan keyakinan Anda dan selalu berhati-hati
4. Kembangkan kemampuan yang telah
Anda miliki sampai Anda benar benar tidak kuat untuk mengembangkannya
5. Tingkatkan ilmu pengetahuan yang
Anda kuasai. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam proses untuk menggapai cita-cita,
maka dari itu tingkatkan ilmu pengetahuan Anda agar cita-cita yang Anda
inginkan bisa terwujud
6. Sukai cita-cita yang akan Anda
raih. Dengan begitu, Anda akan meraih kebahagian dan cita-cita yang Anda
impikan
7. Tidak menyerah dan selalu mencoba
8. Menatap kedepan untuk lebih baik
dan menjadikan sejarah serta kegagalan sebagai pelajaran untuk menuju
kesuksesan
9. Berdo’a