Posted by : BiK
Friday, July 26, 2019
CARA
MENGATUR WAKTU
Mengatur Kegiatan Sehari-hari
Adalah sangat disayangkan
apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi bagi anak-anak dalam
usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam menggali sebanyak mungkin
potensi yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi kesejahteraan hidup dimasa
mendatang. Namun banyak remaja yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktu
seefektif mungkin. Terbukti masih banyak anak yang terihat melakukan
kegiatan-kegiatan yang semestinya tidak perlu dilakukan.Yakni kegiatan yang
berbau iseng yang menunjukkan ketidak tahuan mereka cara menggunakan waktu
luang secara tepat. Untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara tepat,
maka perlu adanya jadwal kegiatan yang disusun sehingga apa yang dilakukan
tidak tanpa tujuan. Pada hakekatnya kegiatan anak-anak dibagi menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu :
1. Kegiatan rumah
2. Kegiatan sekolah
3. Kegiatan sosial
Kegiatan rumah mencakup mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi kewajiban anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua
di rumah, antara lain : memberesi pekerjaan rumah tangga sehingga dapat
meringankan kesibukan orang tua sekaligus menunjukkan darma bakti kita terhadap
orang tua. Namun yang perlu diinggat disini bahwa, jangan sampai kegiatan
membantu pekerjaan orang tua ini menyita waktu dan tenaga anak sehingga
menyebabkan kegiatan lain yang semestinya diselesaikan anak menjadi terganggu. Kegiatan sekolah mencakup 2 hal yaitu :
a. Kegiatan intra
kurikuler, yaitu kegiatan belajar mengajar
b. Kegiatan ekstra
kurikuler, yaitu kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pengembangan dan minat
anak terhadap bidang ketrampilan tertentu, misalnya : bidang kesenian, kepramukaan, dan sebagainya.
Disamping dua kegiatan tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang
harus diselesaikan oleh anak diluar jam pelajaran yakni berupa penyelesaian
tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran tertentu, misalnya:
pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).
Kegiatan sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
pribadi anak sebagai mahluk sosial. Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan
anak dengan teman-temannya.
Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai
antara kegiatan yang satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa
saling mendukung mewujudkan satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai
siswa maupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Karena anak masih dalam
status sebagai siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi
persiapan masa depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan dan
memperoleh perhatian yang paling besar adalah meyelesaikan tugas-tugas yang
berkaitan dengan kegiatan sekolah. Dengan demikian dalam pembuatan jadwal
kegiatan sehari-hari pembagian porsi waktu terbanyak adalah menyelesaikan
kegiatan sekolah. Sebagai contoh jadwal kegiatan anak adalah sebagai berikut :
WAKTU
|
KEGIATAN
|
04.00
05.30- 06.00
06.00- 06.30
07.00- 13.30
13.30- 15.30
15.30- 17.00
17.00- 18.30
19.00- 21.00
21.00- 04.00
|
Bangun pagi, menunaikan sholat subuh (bagi
mereka yang menjalankan) dilanjutkan dengan membantu pekerjaan orang tua.
Berolah raga
Persiapan berangkat sekolah
Melakukan kegiatan belajar di sekolah
Istirahat siang
Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau
kegiatan karang taruna
Kegiatan membantu orang tu
Belajar
Tidur
|
Mengatur Waktu Belajar
Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama
hari masuk sedangkan pada saat libur kegiatan sekolah bisa diganti dengan
kegiatan rekreasi atau membantu orang tua menurut keadaan. Apabila jadwal
kegiatan yang telah disusun tersebut ditaati pelaksanaannya secara disiplin
maka kecil kemungkinan bagi anak melakukan kegiatan iseng yang hanya
menimbulkan keresahan.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang
belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi harus didukung dengan
kegiatan belajar yang
rutin dengan frekuensi yang tetap. Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat
hari masing-masing satu jam lebih efektif dari pada 4 jam dalam 1 hari. Hal ini
mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah banyaknya waktu belajar yang kita
perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan keajegan dalam belajar yang
dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, perlu
kiranya menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin agar
diperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan
menghasilkan kelelahan tanpa dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan.
Sebagai contoh, apabila kita memilih waktu belajar sehabis menonton acara
televisi, misalnya maka kecenderungan mata menjadi lelah dan cepat mengantuk,
karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton televisi akan semakin
tersiksa saat harus membaaa buku pelajaran. Belum masalah kesan yang diperoleh
dari isi tayangan televisi yang tidak mustahil akan lebih berkesan dan
berpengaruh pada kejiwaan si anak sehingga menghambat daya serap anak pada isi
pelajaran yang dibacanya.
Belajar memerlukan suasana yang mendukung, antara lain
badan yang segar, udara yang tidak terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu
bising serta suasana hati yang tenang. Tidak mungkin seorang anak bisa belajar
dengan baik apabila masih terdapat tugas dari orang tua atau dari pihak lain
yang dipercayakan kepadanya dan tugas tersebut belum terselesaikan. Demkian
pula keadaan ruangan serta lingkungan yang hiruk pikuk akan menyulitkan anak
berkonsentrasi pada materi yang dipelajari.
Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar
yang baik antara lain :
-
Seusai tidur
siang sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00
-
Seusai subuh
sekitar jam 04.30 sampai jam 05.30
-
Seusai makan
malam sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00
Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai 2 jam. Apabila ingin menambah jam belajar
maka harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak yang
terlalu tegang sehingga saat meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.
Berikut
ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku
bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1. Tetapkan
Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus
dan akan dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan
seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan
Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap.
Kalau terlalu banyak yang harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan
jadwal tersebut.
3. Luangkah
waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
4.
Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara
mental dan fisik.
5.
Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena
suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi terlalu sulit atau pekerjaan
tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa menjadi
kebiasaan buruk.