Posted by : BiK
Wednesday, August 21, 2019
KOMUNIKASI
EFEKTIF
1.
Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian
besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok,
organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi
yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum
tercapai, misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi, perubahan
sikap pada teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah
aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan
komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide
dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pAndangan
atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi
adalah:
- Komunikator : orang yang
menyampaikan pesan
-
Pesan
: ide atau informasi yang disampaikan
-
Media
: sarana komunikasi
-
Komunikan : audience,
pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik :
respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang
menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan
itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan.
Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi
Dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta
dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan
sikap perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi
dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi
gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk
verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata
“IYE” atau “IYA” dsb.
Dalam bentuk
gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara
biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian
depan bawah perut, dsb.
Dalam bentuk bahasa tubuh,
misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan
bibir senyum simetris, dsb.
Kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi
Dalam
kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta
dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan
sikap perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi
dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi
gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya:
disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata “Alla....Gayanya...”
dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang
lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada
pada bagian depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat
orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum
simetris,
Bagaimana Menjadi Pembicara
Efektif ?
Ada
tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif; perilaku pasif dan perilaku asertif.
Perilaku
berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si
pembicara tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.
Perilaku
pasif adalah
kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara,
cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.
Sedangkan Perilaku berbicara
asertif adalah
berbicara secara langsung, jujur, dan berorientasi pada tujuan, menggunakan
kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu dalam
hubungan positif jangka panjang, saling menghormati dan saling memuaskan
kepentingan lawan bicara.
Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi
Suatu
kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi
sedang berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah
tidak memperhatikan pesan dengan baik ketika orang lain (pihak pertama sebagai
pembicara). Kesalahan ini terjadi hampir dialami oleh setiap orang terutama
bilamana dalam kondisi tidak kondusif, misalnya karena suasana bising,
menghayal, kondisi lapar, tidak sehat, dan seterusnya. Bilamana hal terjadi,
maka kemungkinan banyak pula konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa
kecewa, tidak dihargai, dan hubungan kurang harmonis, dan seterusnya. Anda
sendiri bisa bayangkan kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan terjadi
bilamana suatu pesan dalam komunikasi tidak diperhatikan dengan baik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi
Sebagai
makluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita. Apa sebenarnya komunikasi itu? Komunikasi dapat
kita artikan sebagai berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala bentuk
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya
pada orang lain merupakan tujuan komunikasi. Lalu jika pesan yang kita
maksudkan tersebut tidak sesuai dengan penangkapan lawan bicara kita,
terjadilah mis-komunikasi. Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan
pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan
penampilan fisik secara eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol'
melihat seseorang berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara
kita memberi sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini
terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi
dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Bagiamana
membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa hal yang
sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :
Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara
yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah
pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk menciptakan
kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang
pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian
individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri
seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan
kasih-sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi
menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah
manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah. Jadi
saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan
pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti
dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam
tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara
verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan;
mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan
bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu
perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam
menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka
nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan
membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin
banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki
peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana,
hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.
Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam
membangun karir Anda. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung
segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita
melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi,
penyuluhan dan lain-lainnya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti
presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita
berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat membuat apa
yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental,
penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya.
Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah
kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :
a. Gunakan kalimat
seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan
langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang
kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu famili
saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli dengan
informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa
yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.
b. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok
bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu
rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh
yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak usah mengungkapkannya. Karena
umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide. Dalam
presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat
yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar
lebih fokus saat menyampaikannya.
c. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan
bicara Anda bosan dan tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu
pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu
bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara
secara cepat tanpa ritme. Anda harus pAndai menentukan ritme bicara,
dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam
berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan latihan/pengalaman
orasi yang cukup.
d.
Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan
Anda. Lagipula lawan bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan
Anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..",
dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar
Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.
e.
Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana.
Namun, Anda harus tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor.
Apakah lawan bicara Anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan
terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor Anda. Jika
lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan pembiraan kembali.
Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda yang telah gagal.
Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi secara
lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat
keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
Tips Komunikasi yang Efektif
Komunikasi
adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara internal
maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik,
seorang komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu
menggerakkan massa, mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah gagasan
menjadi sebuah realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh
lawan maupun kawan, seorang komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam
berbagai tatanan, seorang wartawan maka tulisannya sama berbahayanya dengan
ketukan palu seorang hakim, dengan demonstrasi ribuan buruh, dengan ultimatum
seorang penjahat besar.
Komunikasi
yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi yang
baik telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah
dalam kehidupn manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi,
ketidaksanggupan untuk menerima kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk
menerima hal buruk orang lain, bahkan ketidaksanggupan menerima kekurangan
diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita hanya perlu memperbaiki komunikasi
kita.
Bagaimana cara komunikasi yang
baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :
a. Kenali
konsep diri Anda
b. Kenali
kelebihan dan kekurangan Anda
c. Tetapkan
tujuan komunikasi
d. Gali manfaat
dari komunikasi yang akan terjadi
e. Buat draft
pembicaraan
f. Kuasai topik
pembicaraan
g. Hargai
perbedaan pendapat
h. Menahan diri
untuk menguasai pembicaraan
i.
Pertahankan kontak mata
j.
Empati terhadap situasi dan
kondisi klien
k. Atur dan
managemen nafas
l.
Kontrol postur tubuh
m. Gunakan
bahasa non verbal seperlunya
n. Gunakan
bahasa yang sama - sama dimengerti
o. Cerahkan
perbincangan dengan humor - humor segar
Mungkin beberapa tips dan trik di atas sudah mampu membantu
Anda memperbaiki cara berkomunikasi, semakin bagus komunikasi Anda maka
kehidupan Anda akan berubah menjadi lebih baik, semakin baik kualitas kehidupan
Anda maka kebahagiaan menjadi milik Anda.