Posted by : BiK
Tuesday, August 13, 2019
MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI
1. Pentingnya Rasa Percaya Diri
Percaya
diri merupakan salah satu aspek
kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya
diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang
realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran
positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan
Konseling (2005:87), percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang
tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada
kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Menurut Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan
pada kemampuan dan penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan
dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya
pada keputusan dan pendapatnya utnuk mengatasi kegagalan secara konstruktif.
2. Ciri – ciri Orang yang Mempunyai Rasa
Percaya Diri
Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai
rasa percaya diri dan tidak? Ternyata ada banyak hal yang membedakan mereka
antara lain:
a.
Berani Tampil Beda
Orang
yang PD adalah sesorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia mengerti
kebutuhan dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia seorang yang
berani tampil beda, tentunya dalam hal positif.
b. Berani Menerima Tantangan
Bukankah
ketika kita belum mencoba, kita belum tahu persis kapankah kesiapan kita?
Berani menerima tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru.
c.
Asertif
Asertif
berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang PD
tentu bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya”
dan kapan saat untuk berkata “tidak”.
d. Mandiri
Seorang
yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan kekuatan
dirinya dalam emngatasi permasalahan.
e.
Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi
Masalah
Reaksi
positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi
permasalahan hidup.
3.
Manfaat Rasa Percaya Diri
a.
Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain.
b.
Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
c.
Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga
mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.
d.
Memandang semua hal secara optimis.
e.
Kualitas kepribadian akan meningkat
f.
Mampu mengontrol emosi dengan baik.
g.
Hidup akan lebih sistematis.
4.
Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri
Rasa Percaya Diri tidak muncul begitu
saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu dalam pribadi seseorang sehingga
terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Secara garis besar, terbentuknya rasa
percaya yang kuat terjadi melalui proses sebagai berikut:
a.
Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai
dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan – kelebihan tertentu.
b.
Pemahaman seseorang terhadap kelebihan –
kelebihan yang dimiliknya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat
segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan tersebut.
c.
Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap
kelemahan – kelamahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri
atau kesulitan menyesuaikan diri.
d.
Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek
kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.
5.
Membangun Rasa Percaya Diri
Rasa
Percaya Diri sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang
akan merasa kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara
maksimal. Berikut ini ada tujuh (7) pilar untuk membangun rasa percaya diri
yang dikutip dari buku Sukses Membangun
rasa Percaya Diri karya Wishnubroto Widarso, antara lain:
1.
Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai
hak dasar yang sama yaitu, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk
mencari kebahagiaan kita sendiri.
2.
Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran
sendiri, mempunyai minat dan hobi sendiri, dan berani secara terbuka menyatakan
pendapat/pikiran sendiri, serta melakukan apapun yang menjadi minat dan hobi,
sejauh itu tidak merugikan orang lain.
3.
Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan
kemudian mengembangkannya dengan sungguh – sungguh.
4.
Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum
sebanyak yang mampu dilakukan.
5.
Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti
punya keunggulan/kelebihan disamping kelemahan/kekurangan.
6.
Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang
lain, tetapi pada saat yang sama mampu menegakkan haknya sendiri.
7.
Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh)
dengan tepat, misalnya memAndang wajah dan mata lawan bicara kita dalam kurun
waktu yang relative lama (bukan seperti pandangan sekilas saja), berdiri tegak
dengan kaki lurus dan berat badan ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong ke
salah satu sisi); duduk dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk
membungkuk atau meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala
tegak tetapi tidak mendongak; artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa
nonverbal ini seharusnya memang muncul secara alamiah, tetapi bukan berarti
tidak dapat dipelajari. Kita dapat belajar dan berlatih menggunakan bahasa
nonverbal tertentu sebagai salah satu cara membangun rasa percaya diri kita.
Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda
sudah paham mengenai apa dan bagaimana rasa percaya diri itu. Andapun memahami
betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri. Nah, sudahkah Anda termasuk orang
yang percaya diri alias PD? Kalau belum, mulailah dari sekarang. Tak ada kata
terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri.