Posted by : BiK
Wednesday, August 7, 2019
CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
Belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut
Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L.
Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).
Belajar
dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh
orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya
si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya
dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa
ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik maka ia harus melalui
proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan perubahan
yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan
fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak
berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan
faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi
internal
Kondisi ini
adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik /
Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan
sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa
kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang
menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas
sejenisnya
2. Psikis /
Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya
: Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi
rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya
Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau
niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan
hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena
belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin
mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus
menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya
tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan
( IQ) Faktor kecerdasan (IQ) ini juga
sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang yang
dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia
disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar,
selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga apabila
seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan
normal.
5. Minat, Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat
adalah tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam
belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek
yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak
optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus
menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada
akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan
setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar
semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6. MotivasiMotivasi adalah dorongan yang ada
dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu / suatu perbuatan.
Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi
eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri
seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan
sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh
seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan
dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut
sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya
seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil
belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi
Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di
mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang
mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal maupun
lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut
yaitu :
1. Sarana dan
Prasarana
Sarana prasarana penunjang
keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang.
Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan.
Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan
belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga
lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan
tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku
catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan
sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu
tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi aktivitas dan
hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan
individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya,
termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab
itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat,
artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Ada 3 hal yang mendukung terhadap
cara belajar efektif diantaranya :
1.
Belajar
Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan
belajar sendiri, kedua hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah
belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa
teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut.
Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita terus
mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada
dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri
orang tersebut.
2.
Media
belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita
dalam belajar karena kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah
tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita
pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film
dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3.
Strategi
atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat
penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai. Berikut adalah
beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan
Efisien
a. Siapkan
buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di
atas meja belajar.
b. Mulailah
pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam
pertama dan seterusnya
c. Jangan
terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
d. Pahami
setiap alenia materi yang dipelajari
e. Catat
hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada
guru atau teman yang mengerti
f.
Untuk pelajaran non eksakta (
yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil berbicara sendiri layaknya
seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen
anda menguasai materi yang baru dipelajari.
g. Untuk
pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus
tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat
belajarmu atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
h. Kerjakan
latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang belum
dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
i.
Seringlah mendiskusikan atau
menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan teman maupun bapak/ibu
guru
j.
Upayakan kelompok belajar kecil
yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People, memaparkan
tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.
1)
Bertanggung
jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok ukur sederhana Anda
sudah berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2) Pusatkan dirimu
terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.
Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3)
Kerjakan dahulu
mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.
4) Anggap dirimu
berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi
"win-win" lagi).
"Co-opetition"
merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang
membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam
kelas. Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang
terbaik (do your best) di dalam kelas
5)
Pahami orang
lain, maka mereka akan memahamimu.
Banyaklah
belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.
6)
Cari solusi yang
lebih baik.
Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini,
jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya.
Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru, teman, kelompok belajar
7) Tantang dirimu
sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan
mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita
kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar
70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
90% dari apa yang dilakukan