Posted by : BiK
Thursday, January 2, 2020
PETA PIKIRAN (MIND MAPPING)
Mind Maping pertama kali
dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris. Beliau adalah
penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain
Trust) dan pencipta konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang
pendidikan, seperti teknik, sekolah, artikel serta menghadapi ujian. Mind
maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan
konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk
korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di
atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya.
Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja
koneksi-koneksi di dalam otak.
Mind maping
adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen
dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep
adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara
termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu
ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4). Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat
membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi
lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan
menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan
efisien serta melatih gambar keseluruhan.
Pada dasarnya peta pikiran adalah
sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan
prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning). Sesuai dengan namanya, ‘peta’, pada dasarnya
teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab bagi seorang pelajar. Untuk
memahami teknik ini, lihatlah sebuah peta dan perhatikan gambarnya. Untuk peta
propinsi, selalu digambarkan ibukota propinsi dengan tanda, biasanya lingkaran,
yang jelas kemudian dari ibukota tersebut digambarkan jalan-jalan ke seluruh
kabupaten dan kota yang ada di propinsi tersebut. Demikian juga dengan peta
kabupaten, dari ibukota kabupaten, akan muncul garis-garis yang merupakan jalan
menuju kecamatan-kecamatan yang ada di wilayahnya. Demikian pula peta pikiran,
setiap poin kunci ditulis kemudian dihubungkan dengan topic utama dengan garis.
Mind Mapping akan sangat
bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan
mengingat, antara lain:
·
Membantu
dengan kemampuan otak untuk berkonsentrasi
·
Memungkinkan
esensi materi menjadi jelas
·
Secara
visual relatif lebih jelas urutan dan informasinya
·
Membuat
sambungan antara ide-ide mudah untuk dilihat
·
Meningkatkan
daya ingat menjadi long term memory
·
Meningkatkan
keyakinan kita dalam kemampuan kita untuk belajar
Manfaat Mind Maping
Ditinjau dari segi waktu Mind
maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari suatu
informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan
gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata
lain, Mind maping mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan
linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus
langsung dapat dipahami oleh individu.
Beberapa manfaat metode
pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:
- Tema utama terdefinisi
secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
- Level keutamaan informasi
teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar
kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
- Hubungan masing-masing
informasi secara mudah dapat segera dikenali.
- Lebih mudah dipahami dan
diingat.
- Informasi baru setelahnya
dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping,
sehingga mempermudah proses pengingatan.
- Masing-masing Mind mapping
sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
- Mempercepat proses
pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa
dalam memahami, mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi dan aktivitas
belajarmya secara kreatif dan atraktif.
·
Siswa dapat
mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya,
·
Siswa dapat
mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
·
Siswa dapat
mempetakan tentang apa yang dibacanya
·
Siswa dapat
mempetakan tentang apa yang didengarnya.
·
Siswa dapat
mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikannya di kelas, dan
·
Siswa dapat
mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan
perencanaan, pelaksaanaan maupun hasil belajarnya.
Dengan Mind
Map, siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai
dengan apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara
membabi-buta.
Kelemahan mencatat secara tradisional
a.
Saat mencatat kita menyusun secara
berurutan apa yang disampaikan oleh si pembicara. Kita akan merasa bingung
untuk melihat kaitan-kaitan antar gagasan.
b.
Informasi yang disampaikan pembicara
untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita melakukan pengurutan catatan
tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Seringkali terjadi
pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan yang disampaikan
terakhir dari si pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini
berlawanan dengan cara keja otak. Ketika kita mencatat poin baru, maka kita kan
lupa dengan poin yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan
untuk menangkap pesan dari yang kita tulis, sehingga sulit untuk mengingat
kembali.
Cara menyusun Mind Mapping
1.
Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari
gagasan utama.
2.
Tambahkan cabang dari pusatnya untuk
tiap-tiap poin kunci – gunakan pulpen warna-warni.
3.
Tulislah kata kunci pada tiap-tiap
cabang, kembangkan untuk menambahkan detail.
4.
Tambahkan symbol dari ilustrasi.
5.
Gunakan huruf-huruf capital.
6.
Tulislah gagasan-gagasan penting
dengan huruf-huruf yang lebih besar.
7.
Hidupkanlah Mind Mapping kita.
8.
Garisbawahi kata-kata itu dan gunakan
huruf-huruf tebal.
9.
Bersikap kreatif dan berani.
10.
Gunakan bentuk acak untuk menunjukkan
poin atau gagasan.
11.
Buatlah Mind Mapping secara
horizontal.